Traffic cone atau kerucut lalu lintas merupakan salah satu peralatan keselamatan jalan yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Fungsinya bukan hanya sebagai pembatas jalan, tetapi juga sebagai penanda peringatan sementara yang mudah dipasang dan dipindahkan. Di Indonesia, penggunaan kerucut lalu lintas diatur oleh standar keselamatan lalu lintas agar sesuai dengan tujuan pengendalian arus kendaraan dan keamanan publik.
Apa itu Traffic Cone?
Traffic cone adalah alat berbentuk kerucut, biasanya berwarna oranye terang dengan strip reflektif putih atau silver, yang digunakan sebagai tanda peringatan atau pengatur lalu lintas sementara. Bahannya terbuat dari plastik atau karet yang cukup fleksibel sehingga tidak membahayakan kendaraan jika tertabrak. Penggunaan kerucut lalu lintas sering dijumpai pada proyek perbaikan jalan, acara besar, atau situasi darurat.
Fungsi Traffic Cone di Jalan Raya
Traffic cone memiliki fungsi penting untuk keselamatan jalan, terutama dalam kondisi sementara atau mendadak. Perannya mencakup perlindungan bagi pengendara, pejalan kaki, dan pekerja di lapangan.
1. Mengatur Arus Kendaraan Sementara
Traffic cone digunakan untuk mengarahkan jalur kendaraan pada saat ada pekerjaan konstruksi atau perbaikan jalan. Posisi cone membantu menghindari kemacetan dan tabrakan, terutama di titik rawan seperti persimpangan atau jalan sempit. Penataan yang tepat memastikan arus lalu lintas tetap lancar meski ada pengalihan jalur.
2. Memberi Peringatan Bahaya di Jalan
Pengemudi dapat mendeteksi adanya potensi bahaya di jalan dari jarak jauh dengan melihat traffic cone. Baik itu lubang, tumpahan bahan berbahaya, atau kendaraan mogok, kerucut lalu lintas memberi sinyal visual yang jelas sehingga pengemudi dapat memperlambat laju kendaraan dan menjaga jarak aman.

3. Melindungi Pekerja Lapangan
Dalam proyek konstruksi atau perbaikan utilitas di pinggir jalan, kerucut lalu lintas menjadi pembatas antara pekerja dengan kendaraan. Zona kerja yang jelas mengurangi risiko tabrakan, sekaligus memberikan rasa aman bagi tim yang bekerja di area tersebut.
4. Menandai Area Parkir atau Event
Traffic cone sering digunakan untuk mengatur parkir di acara besar, seperti konser, pameran, atau festival. Cone membantu membentuk jalur keluar-masuk, membatasi area khusus, dan mengarahkan kendaraan agar tidak mengganggu lalu lintas umum.
5. Mendukung Penegakan Hukum Lalu Lintas
Petugas kepolisian menggunakan kerucut lalu lintas saat melakukan razia, pemeriksaan kendaraan, atau penutupan jalan sementara. Cone memudahkan pembentukan titik pemeriksaan yang jelas, aman, dan mudah diidentifikasi oleh pengendara.
Baca Juga: Jual Peralatan Descent and Rescue 3M Resmi untuk Kebutuhan Industri Ketinggian
Jenis-jenis Traffic Cone
Traffic cone hadir dalam berbagai ukuran, warna, dan material, tergantung pada kebutuhan dan lokasi penggunaannya. Standar internasional dan nasional mengatur ukuran tinggi cone, tingkat reflektivitas, dan bahan pembuatannya.
1. Traffic Cone Standar
Berwarna oranye terang dengan strip reflektif, digunakan di jalan raya umum. Tingginya biasanya antara 45 cm hingga 75 cm. Cone ini mudah dilihat baik di siang maupun malam hari, cocok untuk pengaturan lalu lintas sementara di area perkotaan atau jalan tol.
2. Mini Traffic Cone
Berukuran lebih kecil (sekitar 30 cm), sering digunakan di area parkir, sekolah, atau lingkungan perumahan. Karena ukurannya, cone ini lebih mudah dipindahkan dan disimpan, namun hanya cocok untuk lalu lintas ringan.
3. Heavy Duty Traffic Cone
Terbuat dari bahan karet tebal dan memiliki bobot lebih berat, sehingga lebih stabil terhadap angin kencang atau tabrakan ringan. Biasanya digunakan di proyek jalan besar atau area dengan lalu lintas padat.
4. Collapsible Traffic Cone
Cone lipat yang terbuat dari bahan kain reflektif dan rangka fleksibel. Cocok untuk kendaraan patroli atau mobil pribadi sebagai perlengkapan darurat. Kelebihannya adalah mudah dibawa karena bisa dilipat dan disimpan.
5. Colored Traffic Cone
Selain oranye, kerucut lalu lintas juga tersedia dalam warna lain seperti kuning, hijau, atau biru untuk keperluan khusus. Misalnya, cone biru digunakan di area industri atau bandara untuk penandaan non-lalu lintas.
Baca Juga: Cari Tempat Jual Pelindung Wajah 3M dengan Harga Terjangkau? Cek Griya Safety!
Cara Penggunaan Traffic Cone di Jalan Raya
Penggunaan traffic cone harus mengikuti standar keselamatan agar efektif dan tidak membingungkan pengguna jalan. Penempatan yang salah bisa menyebabkan kecelakaan atau kemacetan.
1. Tentukan Lokasi Pemasangan dengan Tepat
Sebelum meletakkan cone, pastikan titik pemasangan sudah sesuai kebutuhan, seperti area perbaikan jalan, jalur pengalihan, atau lokasi rawan bahaya. Lokasi yang tepat memastikan fungsi cone optimal.
2. Jaga Jarak Antar Cone Sesuai Standar
Jarak pemasangan biasanya antara 2–5 meter tergantung kecepatan lalu lintas di area tersebut. Lalu lintas cepat membutuhkan jarak cone yang lebih rapat untuk memastikan pengemudi melihat peringatan dengan jelas.
3. Gunakan Material dan Ukuran yang Sesuai
Untuk jalan raya, gunakan cone berukuran minimal 70 cm dengan strip reflektif. Di area parkir atau lalu lintas lambat, cone kecil bisa digunakan. Material yang tepat memastikan cone tahan lama dan stabil.
4. Pastikan Visibilitas Siang dan Malam Hari
Gunakan cone dengan warna mencolok dan strip reflektif agar terlihat jelas. Pada malam hari atau kondisi kabut, tambahkan lampu peringatan di atas cone untuk meningkatkan visibilitas.
5. Lakukan Pemasangan dengan Aman
Pemasangan cone harus dilakukan oleh petugas dengan perlengkapan keselamatan seperti rompi reflektif dan sarung tangan. Proses pelepasan juga harus hati-hati agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
Baca Juga: Tempat Jual Pelindung Pendengaran 3M Original dan Bergaransi Resmi
Standar dan Regulasi Penggunaan Traffic Cone
Di Indonesia, penggunaan traffic cone diatur oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Peraturan Menteri Perhubungan. Aturan ini mencakup ukuran, warna, bahan, dan tata cara penempatan agar seragam di seluruh wilayah.
1. Tinggi minimum untuk jalan umum: 70 cm
2. Warna: Oranye dengan strip reflektif putih atau silver
3. Bahan: Plastik PVC atau karet berkualitas tinggi
4. Pemasangan: Harus sesuai jarak standar dan mengikuti alur lalu lintas
Standar ini memastikan kerucut lalu lintas efektif dalam memberikan peringatan dan tidak membahayakan pengguna jalan.
Baca Juga: Mengapa Banyak Pekerja Memilih Harness 3M di Area Berisiko Tinggi?
Kesimpulan
Traffic cone adalah perangkat keselamatan lalu lintas yang sederhana namun memiliki peran besar dalam menjaga keamanan dan keteraturan di jalan raya. Mulai dari pengaturan arus kendaraan, peringatan bahaya, hingga perlindungan pekerja lapangan, cone menjadi elemen penting dalam manajemen lalu lintas sementara. Penggunaannya harus sesuai standar agar memberikan manfaat maksimal dan menghindari risiko kecelakaan.
Griyasafety menghadirkan berbagai pilihan traffic cone berkualitas untuk mendukung keamanan dan kelancaran lalu lintas di jalan raya. Pelajari fungsi, jenis, dan cara penggunaannya agar penempatan lebih efektif dan sesuai standar keselamatan. Tersedia berbagai ukuran dan material tahan lama dengan harga kompetitif. Hubungi customer service kami 0899 002 8888 atau email sales@griyasafety.com sekarang juga untuk konsultasi GRATIS dan nikmati pelayanan dari distributor resmi produk safety terpercaya.